Lebak,TARGETOPRASINEWS.ONLINE - Perwakilan organisasi Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lebak dan Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menemui Kapolres Lebak di ruang kerjanya. Jum'at 11 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut mahasiswa GMNI dan IMALA disambut baik oleh Kapolres Lebak di dampingi beberapa jajarannya.
Mahasiswa menilai persoalan aksi demonstrasi yang dilakukan beberapa waktu lalu menjadi wajah buruk bagi kabupaten Lebak, mengingat kematian anggota Satpol- PP pada pengawalan aksi demontrasi bukan demonstrasi pada tataran issue-issue kerakyatan, melainkan demonstrasi dengan Issue Elite.
"Dimana perebutan ketua DPRD Lebak. Ada 2 nama yang muncul nama Ibu Dr. Juwita dan Junaedi Ibnu Jarta. GMNI Menilai, dari awal sangat tidak elok maraknya aksi demontrasi. Karena Itu merupakan wilayah atau dapur partai politik," kata Wildan ketua GMNI Fisip Universitas Setia Budhi Rangkasbitung, melalu keterangan tertulis yang diterima wartawan. Jum'at 11 Oktober 2024.
Pihaknya menyayangkan aksi demontrasi di DPRD memakan korban, hingga mengakibatkan tewasnya anggota satpol PP Lebak.
"Gerakan demonstrasi yang tidak berbicara persoalan kerakyatan malah membuat nyawa seseorang meninggal. Sebringas itu kah Elite dalam merebut kekuasaan harus mengorbankan nyawa seorang," ujarnya.
"Jika persoalan penegekan hukum tidak terjadi. Tidak menutup kemungkinan ini menjadi ajang konsolidasi gerakan mahasiswa dan civil society. Ditengah ketidak percayaan publik kepada elit politik, kepada Institusi Polri," tukasnya.
Senada dikatakan ketua umum IMALA Ridwanul Maknunah jika dalam 7 hari tidak ada kejelasan tentang penegakan hukum. Tidak menutup kemungkinan aksi demontrasi di Polres Lebak akan di lakukan," tegasnya. (Lukman)
